Techno
Sunday, October 17, 2021
Wednesday, July 16, 2014
GSC & TCE
Gateway Station
Controller
Definisi Subsystem
Seperti terlihat pada gambar di bawah ini GSC (Gateway Station Controller adalah sebuah komponen dari ACeS Gateway yang terletak antara MSC dan TCE. GSC ekivalen dengan GSM BSC. GSC akan menerima RAP (Resource Allocation Plan) dari NCC. GSC melalui OMC-R juga bisa mengirim GCR (Gateway Circuit Request) ke NCC. GCR adalah file yang di kirim ke NCC. File ini berisi circuit request yang perlu divalidasi oleh NCC.
GSC secara fisik
terdiri dari Tiga buah rack dan sebuah console (OMC-R). console ini menggunakan
SunSparc dengan system Unix Sun Solaris. System ini dibeli oleh LMC-MMDS dari
IEX Corporation.
Blok Diagram System
Blok Diagram System
Dua komponen utama dari GSC adalah sebuah switching subsystem dan sebuah host subsystem (lihar gambar di bawah ini). Host subsystem mengatur traffice management, protocol processing. Terdiri dari dua independen host yang bekerja secara aktif dan stand by.Channel bank digunakan untuk mendukung koneksi fisikal internal GSC. Komponen lainnya adalah ethernet Hub.
Arsitektur
Dua komponen utama
dari GSC adalah sebuah switching subsystem and sebuah host subsystem (lihat
gambar). Host subsystem mengatur traffice management, protocol processing,
dan O A & M processing. GSC terdiri dari dual independent host yang
beroperasi aktif/stanby. Swtichin gsusbsystem merupakan switch matrix dan E1
interface circuit. Swtiching subsystem mensupport duplikat kritikal komponen
dan sparing non critical komponen. Komponen yang lain dari GSC adalah Ethernet
Hub dan channel bank yang digunakan untuk membuat koneksi fisik di dalam GSC.
Kemampuan dari switch
GSC di bagi dalam features berikut ini :
1). System Definition
- Host processing
- Switching Subsystem Platform
- External Interfaces
- Internal Connectivity
2). Traffic Management
- Connection Management
- Resources allocationand
Assignment
- Fading and Interference
Mitigation
- Congestion Control
3). O A & M
- Configuration Management
- Fault Management
- Performance Management
- Security Management
Definisi System
Komponen utama dari arsitektur GSC adalah
- Host subsystem terdiri dari
redundant host processor sebagai pemroses utama GSC
- Modular E1 swtiching subsystem
yang bisa dikendalikan oleh host
- Ethernet hub untuk koneksi
antar host, dan antar GSC dengan subsystem lain
- E1 channel bank untuk internal
konneksi dari interface SS7
Host
Subsystem
GSC memiliki dari dua
host yang bekerja secara redundant. Keduanya bekerja pada aktif/standby. Kedua
host berkomunikasi utamanya untuk mendukung protocol kegagalan/switch over dan
mendukung one way data sinkronisasi antara kedua prosesor, dari sisi aktif ke
sisi standby. Fungsi prinsipal dari subsystem host adalah:
- Conection Management
- Real time management dari ACeS
Resources (Channel /Timeslots) yang diolah oleh GSC
- Mengendalikan swtiching
subsystem
- Mendukung sebagian signaling
dari A-interface ke MSC
- Mendukung sebagian Abis
interface ke TCE
- Mendukung Abis interface ke NCC
- OA&M
Switching
Subsystem
Switching Subsystem
mensupport CEPT E1 standarf untuk interface fisikal transmisi. System
modularnya bisa mendukung sampai 64 E1 span pada satu chasis. Sampai delapan
dari chasiss ini bisa dihubungkan bersama-sama menggunakan dual fiber optic
backbone untuk membuat switch nonblocking 512 E1 span. Switching subsystem bisa
dikontrol melalui Ethernet TCP/IP interface sehingga host subsystem bisa
melakukan :
- Setup dan tear down koneksi
antara level DS0 port
- Mengkonfigur swtich subsystem
- Menerima meintennace Events
dari swtich
Switching subsystem
mempdunyai pengontrol interface redundant dalam konfigurasi aktiv, stanby. Jika
yang aktive kontroler gagal, standby controller akan menggantikan. Swtiching
juga punya duplikat kontroler untuk fiber optic backbone dan duplikat power
suplly dan fans.
External Interface
GSC mendukuyng
external interfaces berikut ini :
- MSC interface-refer ke “A
interface di GSM. Signaling protocolxs termasuk BSSMAP. DATP dan USSD”
- TCE interface – modified
GSCM Abis interface subset untuk TCE untuk Signalling
- NCC interface – Modified GSCM
bis interface subset untuk NCC untuk signalling
- Air interface – modified GSM
04.08 interface untuk mobile. Digunakan untuk RR oprotocol antara GSC dan
mobile juga sebagai transport dari MM dan CC messages
- NSS interface – Ethernet
interface untuk Network Synchronization Xubsystem (NSS) digunakan untuk
mendapatkan system waktu GSC melalui NTP dan transparant IP routing dari
meswages antara NSS dan TCE
- OMC-R interface – CMIP
interface ke OMCR untuk mendukung semua operasi GSC, Administration, dan
Amintenanc eCapability () A& M)
Internal Interface
GSC mendukung internal
interface berikut ini :
- Inter GSC host interface
mengatur data sycnrhoznization dan pergantian redundant host antara kedua
host processor
- GSC host subsystem ke swtching
subsystemd interface mendukung dual hub ethernet architercturew dimana
kedua haost bisa bicara ke kedua matrix/CPU cardd pada masing-masing
switching subsystem
- Local console untuk mengontrol
beberapa aspek dari GSC wketika GSC tidak tersedia. Konsol ini akan
konek ke host menggunakan TCP/IP melalui 10Base T ethernet.
Traffic Management
Swtich GSC mendukung tpe fungsi-fungsi connection management berikut ini :
- Connection Management –
Mendukung establishment dan arelse dari koneksi antara mobile dan MSC
- Resource Allocation and
Assignment – Mendukung alokasi dari radio resources dari NCC dan asignment
dari resource ini per koneksi
- Fading and Interference
Mitigation - mendukung maintenanc dari radio kenoeksian melalui
pengumpulan dan analisis dari measurement dan invocation dari hand over
procedure
- Congestion Control – Mendukung congestion management dari proses internal GSC, system power, external interfaces juga prosedur interworking convgestion antara NCC dan MSC
Operation,
Administrion dan Maintenance ( OA & M)
GSC mmiliki beberapa
kemampuan untuk Operatsi, Administrasi dan Maintenanace (OA&M0. GSC OA&
M adalah untuk TMN dan konsep OSI dari Network element management GSC di
atur dari system luar, yaitu OMC-R. OMC-R bertanggung jawab untuk konfigurasi
dan pendendalian operasi dari GSC> OMC-R melakukan fungsi-fungsi manajemen
untuk GSC dan berperan sebagai intermediary untuk GSC related Management
fuction yang bisa diakses oleh NCC. Koneksi GSC dan OMC-R melalui TCP/IP.
Kemampuan OA&M GSC
adalah :
- Configuration Management –
termasuk konfigurasi system GSC, subsystem fisiknya, interfacenya, dan
radio resources yang diatur oleh GSC. Konfigurasi adalah definisi dari
static information untuk GSC system dan operation control seperti state
management.
- Fauilt Management – termasuk
kemampuan GSC untuk melakukan deteksi kesalahan, recovery kesalahan dan
mendukung pengawasan kesalahan OMC-R
- Performance Management –
termasuk kemampuan GSC untuk memgenerate, menyimpan, mengatur, dan
melaporkan variasi statistik ke OMC-R
- Security Management – termasuk
kemampuan GSC untuk memberikan akses kontrol untuk external interface
System Redundancy Features
GSC memiliki redundant
equipment untuk menjamin reliabilitas system. Unit bekerja secara actif/stand
by. Peralatan ini termasuk :
- Dual independent host, A dan B,
pada host subsystem dan redundant disk drive
- Dual switch/CPU interface card
dan EXNET fiber optic interface card pada masing-masing switch chassis
pada switching subsystem
- Dual interhost ethernet hubs
dan koneksi-koneksi supaya jalan sinyalnya ada dua (OMC-R hub tidaklah
redundant)
- Dual power untuk cabinet dan
dual power suppluy pada masing-masing switch chasis dan masng-masing
ethernet hub
- Multiple TCE hub untuk
memisahkan koneksi TCE
Note : Channel bank tidaklah redundant. Masing-masing channel
bank membawa sinyal traffic dari switch chasis yang terpisah di Switching
subsustem ke host yang teropisah di host sub system. Jika salah satu channel
bank gagal, channel bank yang lain akan mensupport semua A interface signaling
seperti oeperasi normal
Host Redundancy
Dua buah host, Host A dan Host B, beroperasi di active/standby mode. Standby host menangani setengah ( t) link dari SS7 signalling traffice dan meneruskan traffice ini ke active host untuk call processing. Call related data di sinkronkan untuk maintenance dari stable call selama swtich over.
Switch / CPU card Redundancy
Masing-masing switch chassis memiliki dua Switch/CPU card beroperasi pada aktif dan standby. GSC host subsystem ke Switching Subsystem interface mendukung dual hub Ethernet arsitektur dimana kedua host bisa komunikasi ke kedua Switch/CPU card pada masing-masing switch chassis.
Interhost Ethernet Hub Redundancy
GSC host Subsystem ke Swtiching Subsystem interface mendukung sebuah arsitektur hub ethernet dimana kedua host bisa komunikasi ke kedua Matrix/CPU card pada setiap Swtiching subsystem. Multipel fisikal ethernet digunakan untuk memberikan koneksi duplikat antara kedua komponen.
Multipel Power Feeds dan Supply
Redundant power suplly subsystem didukung oleh oleh dua independent power supply, salah satunya bisa mendukung beban penuh system
Multiple TCE Hub
GSC di disain untuk kehilangan tidak lebih dari 25 % konektifiti ke TCE ketika sebuah Ethernet Hub gagal. Ini membatasi ratio TCE ke hub jadi 2:1 untuk IOC dan jadi 5:1 untuk FOC. Kedua Host GSC menghubungkan masing-masing hub untuk memberikan redundant access ke semua TCE. Tidak lebih dari 5 TCE yang berhubungan ke GSC melalui sebuah ethernet hub untuk mengnangani beban trafic pada efisiensi optimum. Sebuah GSC E1 trunk board E1 port di distribusikan sehingga tidak lebih dari satu port dan sebuah board terhubung ke maksimum 4 TCE.
Dua buah host, Host A dan Host B, beroperasi di active/standby mode. Standby host menangani setengah ( t) link dari SS7 signalling traffice dan meneruskan traffice ini ke active host untuk call processing. Call related data di sinkronkan untuk maintenance dari stable call selama swtich over.
Switch / CPU card Redundancy
Masing-masing switch chassis memiliki dua Switch/CPU card beroperasi pada aktif dan standby. GSC host subsystem ke Switching Subsystem interface mendukung dual hub Ethernet arsitektur dimana kedua host bisa komunikasi ke kedua Switch/CPU card pada masing-masing switch chassis.
Interhost Ethernet Hub Redundancy
GSC host Subsystem ke Swtiching Subsystem interface mendukung sebuah arsitektur hub ethernet dimana kedua host bisa komunikasi ke kedua Matrix/CPU card pada setiap Swtiching subsystem. Multipel fisikal ethernet digunakan untuk memberikan koneksi duplikat antara kedua komponen.
Multipel Power Feeds dan Supply
Redundant power suplly subsystem didukung oleh oleh dua independent power supply, salah satunya bisa mendukung beban penuh system
Multiple TCE Hub
GSC di disain untuk kehilangan tidak lebih dari 25 % konektifiti ke TCE ketika sebuah Ethernet Hub gagal. Ini membatasi ratio TCE ke hub jadi 2:1 untuk IOC dan jadi 5:1 untuk FOC. Kedua Host GSC menghubungkan masing-masing hub untuk memberikan redundant access ke semua TCE. Tidak lebih dari 5 TCE yang berhubungan ke GSC melalui sebuah ethernet hub untuk mengnangani beban trafic pada efisiensi optimum. Sebuah GSC E1 trunk board E1 port di distribusikan sehingga tidak lebih dari satu port dan sebuah board terhubung ke maksimum 4 TCE.
Traffic Channel Equipment
Fungsi
Traffic Channel Equipment
Traffic Channel Equipment (TCE) ialah suatu
perangkat/subsytem gateway AceS yang terletak di antara Gateway Antenna
RF/IF(GAR) dengan Gateway Station Controller (GSC), dengan fungsi-fungsi
sebagai berikut:
- Memproses
suara, facsimile, data dan signal-signal informasi lainnya dari
PSTN/PLMN/UT untuk kemudian terus dipancarkan ke User Terminal AceS (UT)
melalui Gateway Antenna RF/IF dan Satelit AceS (Forward Direction), maupun
dari User Terminal AceS ke PSTN/PLMN/UT (return Direction).
- Sebagai
Transmitter (Forward Direction) serta memproses pengkompresian suara,
error control coding, interleaving, encryption dan modulasi signal yang
akan dikirimkan ke User terminal.
- Sebagai
Receiver (Return Direction) serta memproses synthesis suara, decoding,
deinterleaving, decryption dan demodulasi signal yang diterima dari User
Terminal.
- Memonitor
dan mengawasi Layer 2 (Data Link) interface dan mengimplementasikan Layer
3 (Mobile Radio Interface Signaling) protocol.
- Mentransfer
dan menerima signal-signal informasi dan pesan-pesan Operation &
Maintenance melalui A-bis interface TCE-GSC.
- Sebagai
Upconverter signal-signal carrier yang akan dikirimkan ke Gateway Antenna
RF/IF (Forward Direction) dengan frekuensi intermediate (3,1 s/d 16,3 MHz)
dan sebagai Downconverter untuk signal-signal yang diterima dari satelit
(Return Direction).
- Mensupport
Traffic Channel (TCH) dan Associated Control Channel (SACCH/FACCH).
- Memonitor
dan mengukur kekuatan signal dari UT dan memberikan perintah level power
pada UT.
- Menerima
Superframe clock dari NSS, jika signal sinkronisasinya hilang, maka TCE
akan mengirimkan pesan gagal (failure) kepada GSC dan mematikan TCE secara
automatic, sampai menerima kembali signal sinkronisasi.
- Melaporkan
kerusakan yang terjadi pada OMC-R.
- 1
Chasis TCE dapat menghandle 5 duplex E1 Trunk dan 1 line TCP/IP ke GSC dan
2 IF subband 12.8 MHz ke GAR.
- Setiap
card Cage (Chasis TCE) dapat menyeleksi 24 frekuensi IF Transmit dengan
lebar band 200 KHz.
- Setiap
card Cage (TCE Chasis) dapat menyeleksi 96 frekuensi IF Receive dengan
lebar band 50 KHz.
Konfigurasi
Traffic Channel Equipment
Di setiap Gateway
ACeS, konfigurasi TCE (untuk saat ini) ialah terdiri dari 3 cabinet (dapat
diexpand), dimana setiap cabinet terdiri dari 3 chasis (1 card cage TCE untuk
masing-masing chasis), kecuali untuk cabinet ke-3, hanya diisi oleh 1 chasis (1
card cage TCE) (gambar Cabinet TCE dapat dilihat pada Gambar 1.1.)
Konfigurasi
dari TCE ialah sebagai berikut :
1 Cabinet terdiri dari : 3 chasis
1 Chasis terdiri dari : 1 Channel Control Processor Board (CCP)
3 Channel Processing Group (CPG)
1 Analog-Digital converter (ADDA)
1 Trunk Interface Board (Trunk)
1 Channel Processing Group : 4 Channel Processing Board (CPB)
1 Multi-Channel Transceiver Board (MCT)
1 Cabinet terdiri dari : 3 chasis
1 Chasis terdiri dari : 1 Channel Control Processor Board (CCP)
3 Channel Processing Group (CPG)
1 Analog-Digital converter (ADDA)
1 Trunk Interface Board (Trunk)
1 Channel Processing Group : 4 Channel Processing Board (CPB)
1 Multi-Channel Transceiver Board (MCT)
Interface-Interface
pada Traffic Channel Equipment
Interface-Interface
pada Chasis TCE :
- 7
E1 (5 E1 yang dipakai) dihubungkan dari GSC pada setiap Trunk Board.
- 1
Ethernet 10Base-T (Ethernet TCP/IP yang terhubung ke GSC) dihubungkan ke
setiap Channel Control Processing board (CCP).
- 2
kabel RS-422 (DE9P) yang terhubung ke NSS dihubungkan ke setiap Channel
Processing Group.
- 4
kabel koaksial BNC yang terhubung dengan GAR dihubungkan ke ADDA
(Analog/Digital – Digital/analog) converter (2 untuk Forward Direction dan
2 untuk Return Direction).
Fungsi-Fungsi
Subsystem dalam TCE
Trunk
Board
- Meroutingkan
data ke Channel Processor Board (CPB) yang terpilih, sesuai dengan
Resource Allocation Plan (RAP) yang dibuat (Forward Link).
- Menerima
8.000 PCM bytes/second (E1 span) dari GSC (Forward link) .
- Sebagai
PCM handling.
Channel Control Processor Board (CCPB)
- Sebagai bus master yang menghubungkan
seluruh board dalam 1 chasis TCE dan mengontrol seluruh board tersebut via
VME bus.
- Menerima command dari GSC via
10 Base-T ethernet.
- Bertanggung jawab untuk
fungsi-fungsi O&M, Local management Terminal, call routing dalam TCE
dan untuk mengontrol call setup dan tear down.
- TCP/IP Interface, A-bis
interface dan LAPDm Protocol.
Channel Processor Board (CPB)
- Bertanggung
jawab untuk memproses Voice Compression untuk Forward Direction dan Voice
Synthesizer untuk Return Direction.
- Memberikan
Power/Timming Control untuk UT, lewat SACCH information dan FACCH
information.
- Bertanggung
jawab untuk memproses Forward Error Control (memberikan error correction
coding) dan Bit interleaving pada Forward Direction dan mengecek Forward
Error Control, serta Deinterleave bit pada return Direction.
- Bertanggung
jawab untuk memproses Encryption pada Forward Direction dan Decryption
pada Return Direction.
- Routing
data, serta berfungsi sebagai Demodulator GMSK untuk Return Direction.
Multi Channel Tranceiver Board (MCT Board)
- Berfungsi
sebagai pemberi/tempat pembentukan slot (Slot Formation).
- Berfungsi
sebagai OQPSK modulator dan pengatur Transmit Power (TX Power control)
(Forward direction).
- Berfungsi
sebagai pembentuk Frame TDMA (Forward Direction).
- Berfungsi
sebagai Stagger Delay dan memodulasi signal informasi ke gelombang carrier
39 MHz (Forward Direction).
- Berfungsi
sebagai demodulator IF (dari 39 MHz menjadi 270.833 KHz) (Return
Direction). Mengistimasi AGC (Automatic Gain Control) dan data routing ke
CPB untuk Retun Direction.
Analog to Digital /Digital to Analog Board (ADDA Board)
- Berfungsi untuk merubah signal
digital menjadi signal analog (Forward Direction) atau sebaliknya, merubah
signal analog menjadi signal digital (Return Direction).
- Berfungsi sebagai Interface
RF/IF.
System
Start Up
Subsystem TCE
dirancang untuk beroperasi terus (continous operation). Berikut ini prosedur
start up TCE :
- Pastikan
bahwa temperatur ruangan telah mencapai temperatur spesifikasi dari TCE
(15.5° ± 2.83°).
- Turn
on Circuit Breaker tiga phasa (untuk menyuplai power kepada ketiga chasis
dalam 1 cabinet) yang ada di belakang (letaknya di bawah) setiap cabinet
TCE.
- Turn
on saklar power supply (CB1) dan fan (CB2) untuk ke-3 chasis yang ada
dalam setiap cabinet (Letaknya di bagian belakang setiap chasis). Catatan
: Pada cabinet TCE bagian belakang (pada Power Distribution Unit), Circuit
breaker 1 dan 2 menyuplai power ke chasis Pertama (paling atas). Circuit
Breaker 3 dan 4 menyuplai power untuk TCE chasis Kedua (tengah). Circuit
Breaker 5 dan 6 menyuplai power ke TCE chasis ketiga (paling bawah).
- Tutup
semua empty card space (agar aliran udara dari fan tidak terbuang).
- Turn
on power supply yang ada di setiap card cage TCE (di bagian depan).
- Turn
on power supply untuk + 5 Volt, + 12 Volt dan –12 Volt.
- Kemudian
GSC secara otomatis akan mem-booting TCE (Boot File Procedure melalui
Channel Control Processor Board), dan setelah beberapa milidetik TCE telah
terkoneksi dengan GSC dan dapat bekerja sesuai dengan fungsinya.
- Check
indikator display TCE secara langsung maupun melalui OMC-R.
System Shutdown
- Pastikan bahwa TCE tidak sedang
menghandle call pelanggan.
- Set administrative state TCE di
OMC-R, menjadi posisi Locked.
- Turn off power supply dari bagian
depan card cage TCE.
- Turn off saklar power supply
(CB1) dan fan (CB2) di setiap chasis.
- Turn off breaker tiga phasa
yang menyuplai power ke seluruh chasis.
Reset TCE Push Button Board
Penggunaan Reset push
button pada TCE board harus dilakukan secara hati-hati, untuk menghindari
pemutusan call yang sedang terjadi, oleh karena itu harus selalu diingat untuk
:
- Menginformasikan
kepada operator OMC-R, sebelum mereset TCE (mereset TCE, dapat
mengakibatkan pemutusan call yang sedang berlangsung).
- Sebaiknya
Meminta Operator OMC-R untuk merubah kondisi TCE kedalam posisi Locked
(dari posisi unlocked). Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya
kesalahan yang mungkin timbul, akibat proses initialisasi dari GSC ke TCE.
Adapun circuit TCE
yang dapat direset ialah sebagai berikut :
- CCP
Board : Mereset, mengetes dan mereload software ke semua board yang berada
pada chasis TCE tersebut (CCP, CP, MCT, AD/DA danTrunkIF).
- TrunkIf
Board : Mereset, mengetes dan mereload software hanya kepada trunkIf board
itu sendiri.
- MCT
Board : Hanya mereset, mengetes dan mereload 1 MCT board itu sendiri.
- CP
Board : Hanya mereset, mengetes dan mereload 1 CP board itu sendiri.
Proses Initialisasi TCE
Proses initialisasi TCE ialah suatu proses untuk mulai
mengoperasikan TCE, mengetest TCE dan mendown load software/configuration TCE
dari GSC ke TCE (OMC-R harus sudah mempunyai configuration dari TCE, sebelum
melakukan proses initialisasi). Proses initialisasi TCE ini terjadi,
setiap adanya proses power up TCE atau peresetan Control Channel Processor
Board. Adapun cara kerjanya ialah sebagai berikut :
- GSC
mendown load software initial configuration (Boot Procedure) kepada TCE.
- Kemudian
TCE melakukan proses internal discovery.
- Setelah
itu GSC mencoba untuk membangun connection O&M (OMC-R) ke TCE.
- TCE
menerima permintaan pembangunan connection tersebut.
- Kemudian
terbentuklah TCP/IP link connection.
- Setelah
itu GSC masuk dalam ke dalam proses TCE discovery.
- TCE
menanggapinya dengan memberikan attribute info.
- GSC
mulai mengkonfigure TCE.
- TCE
menerima konfigurasi data dari GSC, dan kemudian membentuk SNTP dan
NSS link untuk berhubungan dengan NSS. Setelah TCE memperoleh Frame
Synchronisasi dan Superframe Synchronisasi dari NSS (TCE dalam keadaan
enabled dan Locked), maka TCE mengirimkan ACN (Attribute Change
Notification) kepada GSC.
- Kemudian
GSC me-Unlock TCE dan menghidupkan (membuat on line) semua equipment pada
TCE.
- Setelah
GSC merubah kondisi TCE dari Locked menjadi Unlocked, dan membuat on-line
semua equipment TCE dengan GSC, maka TCE sudah dapat dioperasikan (enabled
dan Unlocked).
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)